Kita boleh menjejakkan kedua telapak kaki ini bersama-sama,
mengatur ritme perjalanan agar senada,
mengukur tingkat kesyukuran dengan senyuman yang kita punya,
mulai berusaha menjelang sang fajar menyapa,
hingga nanti mentari pagi datang pula,
dalam wajahnya nan ceria,
bersama kita menantinya,
berteman bahagia,
Wahai mentari hati,
teruslah berbagi,
sebagai bukti eksistensi,
dalam kehidupan dunia ini,
agar ia tak hanya sekadar mimpi,
namun telah terlaksanai,
ya, kita menjalani dengan sepenuh hati,
menikmati....
seperti suasana pagi ini,
di sini,
Wahai sahabat hati,
ai...!
indahnya hari demi hari,
semakin berseri-seri,
di dalam naungan Illahi,
ingiiin sangat dapat terus berbagi,
di jalan ini,
yang sedang kita tempuh detik ini,
harap bersua denganmu wahai sahabat hati,
sesegera mungkin di dunia ini,
dalam waktu yang terus mengelilingi,
untuk kita isi,
dengan jejak-jejak diri,
hingga nanti kita pun kembali,
ke kampung halaman abadi,
nan telah lama menanti,
merindui,
seperti yang kita alami kini,
yuuks kita saling mensupport, mengingatkan, menyemangati,
meski jarak masih membatasi,
namun saat hati kita bersemi,
jarak bukanlah satu alasan pasti,
untuk tidak saling mengingati,
karena kita teman sejati,
Wahai sahabat hati
ku ukir senyuman saat ini,
untukmu... ya, untukmu... ai!
:D
Dari Kebun
mengatur ritme perjalanan agar senada,
mengukur tingkat kesyukuran dengan senyuman yang kita punya,
mulai berusaha menjelang sang fajar menyapa,
hingga nanti mentari pagi datang pula,
dalam wajahnya nan ceria,
bersama kita menantinya,
berteman bahagia,
Wahai mentari hati,
teruslah berbagi,
sebagai bukti eksistensi,
dalam kehidupan dunia ini,
agar ia tak hanya sekadar mimpi,
namun telah terlaksanai,
ya, kita menjalani dengan sepenuh hati,
menikmati....
seperti suasana pagi ini,
di sini,
Wahai sahabat hati,
ai...!
indahnya hari demi hari,
semakin berseri-seri,
di dalam naungan Illahi,
ingiiin sangat dapat terus berbagi,
di jalan ini,
yang sedang kita tempuh detik ini,
harap bersua denganmu wahai sahabat hati,
sesegera mungkin di dunia ini,
dalam waktu yang terus mengelilingi,
untuk kita isi,
dengan jejak-jejak diri,
hingga nanti kita pun kembali,
ke kampung halaman abadi,
nan telah lama menanti,
merindui,
seperti yang kita alami kini,
yuuks kita saling mensupport, mengingatkan, menyemangati,
meski jarak masih membatasi,
namun saat hati kita bersemi,
jarak bukanlah satu alasan pasti,
untuk tidak saling mengingati,
karena kita teman sejati,
Wahai sahabat hati
ku ukir senyuman saat ini,
untukmu... ya, untukmu... ai!
:D
Dari Kebun
Oleh : Kebun Iman
Tidak ada komentar:
Posting Komentar