WANITA PERTAMA
Penghargaan hanya bagi orang yang melakukan pertama kali, walaupun orang ke-2 mampu berbuat lebih baik.
Bukan suatu kebetulan menjadi yang pertama pada suatu urusan. Di sana berlangsung keputusan yang didahului keyakinan sekaligus kesiapan menerima resiko. Namun tidak semua yang pertama memperoleh penghargaan utama, hanya kebaikan yang mendapatkan penghormatan. Sementara menjadi pertama dalam keburukan berarti membuka jurang pertama pula menuju jurang kebinasaan.
Semuanya harus bergantung pada komitmen masing-masing, dalam hidup ini berserakan pilihan baik atau buruk. Kita yang menentukan dan kita yang memilih. Selama lembaran sejarah masih terbentang untuk dilukis dengan tinta emas: fastabiqul khairat!
”maka berlomba-lombalah kamu (dalam berbuat) kebaikan” (Al Baqarah: 148).
Wanita pertama yang menjadi istri Rasulullah saw dan pertama kali masuk Islam; Khadijah binti Khuwailid.
Wanita pertama yang mati syahid dalam Islam: Sumayyah binti Khabbath. Sumayyah masuk Islam beserta suami dan anaknya. Orang-orang Quraisy menyiksa dan menjemurnya di bawah terik matahari. Abu Jahl menusuknya dengan tombak hingga Sumayyah gugur sebagai syuhada Islam pertama.
Wanita pertama yang ikut bai’at ‘aqabah: Asma binti Amru.
Wanita pertama yang tiba di madinah saat hijrah: Laila binti Abi Hatsmah.
Wanita pertama yang dua kali hijrah (muhajirah al-hijratin) dan shalat dua kiblat (mushaliah al qiblatain) : Asma’ binti Umais.
Wanita pertama yang membai’at rasulullah: Laila binti Al Khatim. Dia saudara Qais binti Al Khatim, seorang penyair penduduk Anshar dari kabilah Aus. Dialah wanita pertama yang membei’at Rasulullah, saat beliau tiba Madinah hijrah dari Mekah.
Muslimah pertama yang membunuh laki-laki musyrik: Shafiah binti Abdul Muthalib. Shafiah adalah bibi Nabi Saw. Ketika perang Uhud seorang Yahudi menyusup ke benteng umat Islam. Shafiah turun tangan dengan memukul Yahudi itu dengan tongkat hingga mati terbunuh.
Wanita pertama yang dimerdekakan oleh anaknya: Mariah al Qibthiyah. Dia adalah budak Nabi, dihadiahkan bersama saudaranya Sirin oleh Mauqaqis, penguasa Mesir. Mereka menerima tawaran memeluk agama Islam. Setelah itu Mariah dinikahi Nabi, ketika ia melahirkan Ibrahim, Nabi bersabda, ”Dia telah dimerdekakan oleh anaknya”.
Wanita pertama yang digelari penjaga Al Quran Haritsah Al Quran) : Hafshah binti Umar bin Khaththab.
Wanita pertama yang menikah tanpa wali dan saksi: Zainab binti Jahsy. Dia istri Nabi, puteri dari bibi beliau (Umaimah). Sebelumnya dinikahi oleh Zaid bin Haritsah, lalu diceraikan. Kemudian Nabi menikahinya berdasarkan nash Al Quran (QS Al Ahzab [33] :37) tanpa saksi dan wali. Zainab sangat bangga, ”Aku dinikahkan oleh Allah di atas Arsy-Nya”. Dengan pernkahan Rasul ini sekaligus ditiadakannya adopsi anak dalam Islam.
Wanita pertama yang membunuh sembilan tentara Romawi: Asma binti Yazid. Dia ikut serta dalam perang Yarmuk membagi air minum dan merawat mujahid yang terluka. Di samping itu berhasil membunuh sembilan tentara Romawi dengan tinag kemah.
Wanita pertama yang menikah dengan dua Khulafa Rasyidin: Asma binti Umais. Dia pernah menikah dan memberikan keturunan pada dua orang Khalifah Rasyidin (Abu Bakar dan Ali bin Abi Thalib).
Wanita pertama yang memeluk Islam berkat do’a Nabi: Umaimah ibu dari Abu Hurairah. Suatu kali Abu Hurairah menangis, sebab gagal mengajak ibunya memeluk Islam. Umaimah malahan mengejek Rasul, sehingga Abu Hurairah mohon agar ibunya mendapat hidayah. Lantas Nabi memanjatkan do’a, tak lama kemudian ibunya sadar dan memeluk agama tauhid.
Wanita pertama yang dikatakan Rasulullah kepadanya ”Kamu ibuku setelah ibu kandungku” : Barakah al-Habasyiah. Ia dikenal dengan Ummu Aiman. Wanita yang mengasuh beliau sejak kecil. Sampai beliau menikah dengan khadijah, Ummu Aiman masih menyertainya. Nabi Saw juga pernah bersabda, “Ummu Aiman adalah ibuku setelah ibu kandungku”. Lantas Zaid datang menikahinya sesudah mendengar Rasul berkata, “Alangkah bahagainay orang yang menikahi perempuan ahli surga, maka nikahilah Ummu Aiman.”
Wanita pertama yang menjadikan mahar pernikahannya keislaman suami: Ummu Sulaim binti Milhan. Ketika dipinang oleh Abu Thalhah yang masih musyrik, Ummu Sulaim mensyaratkan keislaman sebagai maharnya. Terlebih dahulu Abu Thalhah Abu Thalhah memeluk Islam dan menjadi muslim yang baik, lalu menikahi mu’minah sejati.
Wanita pertama yang tidak peduli akan kematian ayah, saudara dan putera-puteranya: Anshariyah. Saat perang uhud ayah dan saudaranya serta puteranya syahid. Tapi Anshariyah justru cemas mendengar Rasulullah wafat. Setelah dapat kepastian Rasul selamat, maka legalah hatinya dan berkata, ”Demi bapak dan ibuku wahai Rasulullah, aku tidak peduli siapapun yang meninggal, asala engkau selamat”.
Wanita pertama yang tidak tidur pada malam hari untuk beribadah: Haula binti Tuwait. Aisyah menceritakan kesibukan Haula dalam ibadah hingga orang mengira dirinya tidak tidur sekejap pun. Rasulullah bersabda, ”Lakukanlah amal perbuatan sekuat kemampuan kalian. Demi Alalh, Allah tidak akan pernah bosan, sampai kalian bosan”.
Wanita pertama yang syairnya disukai oleh nabi: Khansa’ binti Amru. Rasulullah sangat mengagumi syairnya, beliau berkata, ”Ayolah wahai Khansa!” Pernah ditanyakan pada Jarir, ”Siapakah yang paling pandai bersyair?” dia menjawab, ”saya, kalau tidak ada Khansa.”
Wanita pertama yang memimpin para muslimah dalam peperangan melawan Ramawi: Haulah binti al-azur al-Qindi. Srikandi ini beserta muslimah lainnya ditawan musuh. Tetapi dengan semangat membara mereka melakukan perlawanan sengit. Hanya bersenjatakan tiang-tiang kemah mereka berhasil menyelamatkan diri dari pasukan Romawi.
Wanita pertama suami, anak dan cucunya menjabat Khalifah: Haizuran al-Qarsiyah. Haizuran istri Khalifah Al Mahdi, mempunyai wawasan yang luas, wibawa serta kekuasaan. Setelah suaminya wafat, puteranya Musa Al Hadi naik tahta, menyusul sesudah itu puteranya Harun al Rasyid juga menjabar Khalifah. Kemudian cucunya bernama Al Ma’mun juga menggantikan pada jabatan yang sama.
Wanita pertama yang diminta ilmunya dibukukan: Amarah binti Abdurrahman. Dia seorang ahli fiqh dan hadits yang perneh bertemu dengan Aisyah. Amirul Mu’minin Umar bin Abdul Aziz mengirim Surat kepada Abu Bakar bib Muhammad, “Lihatlah yang ada pada hadits-hadits Rasulullah, atau sunnah yang lalu, atau hadits pada Amarah dan tulislah. Karena aku takut ilmu akan hilang dengan hilangnya ahli ilmu.”
Wanita pertama yang memperhatikan haligrafi arab: Hafizhah Khatun. Seorang kaligrafer hebat yang belajay pada Sufyan al Wahabi al Baghdadi. Putri seorang hakim di Irak ini memperoleh penghargaan berkat keahlian dalam bidang kaligrafi tsulutsi dan naskhi.
Wanita pertama yang berkuasa dari balik tirai: Urwa binti Ahmad Shalihiah. Dikenal dengan Balqis kecil, lahir di kampung Harraj, Yaman. Ketika suaminya Makram jatuh sakit, urusan negara diambil alih sang istri. Selanjutnya Urwah menguasai dan mengurus negara di balik tirai.
Subhanallah...hmm...masih banyak peluang untuk jadi orang pertama
yang berinvestasi kebaikan.
_thx to bang Yoli atas tulisannya di buku "Pelangi-Pelangi Akhawat"_
Sumber : http://rinapuspitasari.multiply.com/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar