Jumat, 27 Januari 2012

Mengurai Arti Dari Sebuah Tatapan



بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم

السلام عليكم ورحمة الله و بركاته

Apabila melihat ke langit, terasa sebuah ketenangan yang sangat mendalam. Ia adalah perasaan keterikatan ruh dengan tempat yang asalnya diciptakan. Sebuah perasaan yang menggambarkan kejernihan rohani dan kebersihan hati. Suatu gambaran indah yang melambangkan ketinggian nilai dan keutuhan sebuah keagungan. Apa pun, ia hanyalah sebagian dari kerajaan Allah, Tuhan pemilik Arsy.

Berbeda apabila melihat ke tanah, ia melambangkan suatu tempat yang selalu dipijak-pijak. Tempat yang hina. Asalnya diri ini hina, lalu dimuliakan daripada makhluk lain dengan roh yang Allah beri, kemudian roh itu juga bisa menjadikan manusia lebih hina daripada makhluk lain, jika diri tidak dibaluti dengan iman dan amal shalih. Itulah yang ditunjukkan dalam surah At-Tin yang banyak membetulkan persepsi diri terhadap ketinggian nilai iman dan amal soleh dalam neraca hakikat nilai manusia berbanding makhluk lain.

Ketika menatap ke langit, ia menggambarkan sifat kesungguhan, sifat keazaman yang tinggi, semangat yang membara, harapan yang agung, dan hati yang ikhlas.

Orang yang memilih untuk "ke langit" adalah orang-orang yang benar imannya dann benar kesungguhannya dalam hidup. Orang yang pilih untuk menuju "ke langit" akan lihat di hadapan mereka berbagai kesusahan. Ia mungkin nampak gunung yang perlu didaki, atau tangga beribu tingkat yang perlu dilangkah, atau tali yang panjang yang perlu dipaut dan dipanjat. Ini belum termasuk tekanan gravitasi yang kuat, kandungan oksigen yang kurang di puncak, dan juga bekal yang sedikit.

Orang yang memilih untuk memandang tanah, mereka adalah orang-orang biasa. Di hadapan mereka ada jalan yang rata dan mendatar. Mereka tidak perlu mendaki dan tidak perlu bersusah payah melawan gravitasi. Mereka bahagia hidup dengan perkara-perkara yang kebanyakan orang lakukan, rutin harian dan remeh temeh. Untuk melawan kebiasaan mereka sendiri, sungguh jauh sekali.

Melihat kehidupan yang ada di langit, memang tak akan nampak banyak. Ia hanyalah berupa burung-burung atau awan-awan, bulan dan bintang, serta matahari. Berbanding dengan kehidupan yang ada atas tanah, ia tak mampu ditulis dan dicacat karena banyaknya kehidupan dan berjenis-jenis bentuk benda yang ada.

banyak yang mampu "suka" untuk pandang ke langit, namun untuk "menuju" ke arah kehidupan yang banyak "tantangan", itu satu persoalan yang lain.


             ♥                   ♥
'hati senantiasa menatap langit,menatap keagungan-Nya bahwasanya semua jiwa akan kembali pada-Nya,
sedang mata, menundukan pandangan demi menjaga dari yg bukan hak"nya...


              ♥ ♥ '♥ '. ♥ '♥ '. ♥ ' ».................. ♥

.............. ♥♥    Menatap ke langit mencerminkan sikap mau berusaha menggapai ridhoNya
Menatap ke bumi menunjukkan sikap tawadhu
tapi setiap manusia harus menatap ke depan dalam menjalani hidupnya.
         ♥

     ♥Ya... ALLAH ..
I Want To Be A Perfect Muslim

.¤*¨¨*¤.¸¸.¤*¨¨*¤.¸¸.
\¸..Allahu Akbar.¸¸.
.\¸.¤*¨¨*¤.¸¸.¤*¨¨*¤.
...\
☻/...
/▌....
/ \......



Tidak ada komentar:

Posting Komentar