Sabtu, 23 Oktober 2010

Titip Ibuku ya Allah


" Nak, bangun... udah adzan
subuh. Sarapanmu udah ibu siapin di meja... "
Tradisi ini sudah berlangsung 20 tahun, sejak pertama kali aku bisa
mengingat.

" Ibu sayang... ga usah
repot-repot Bu, aku dan adik-adikku udah dewasa "

pintaku pada Ibu pada suatu pagi. Wajah tua itu langsung
berubah. Pun ketika Ibu mengajakku makan siang di sebuah
restoran. Buru-buru kukeluarkan uang dan kubayar semuanya. Ingin kubalas jasa
Ibu selama ini dengan hasil keringatku. Raut sedih itu tak bisa
disembunyikan.

Kenapa Ibu mudah sekali sedih ? Aku hanya bisa mereka-reka, mungkin sekarang
fasenya aku mengalami kesulitan memahami Ibu karena dari sebuah artikel yang
kubaca ... orang yang lanjut usia bisa sangat sensitive dan cenderung untuk
bersikap kanak-kanak ..... tapi entahlah.... Niatku ingin membahagiakan malah
membuat Ibu sedih. Seperti biasa, Ibu tidak akan pernah mengatakan apa-apa

Suatu hari kuberanikan diri untuk bertanya,

" Bu, maafin aku kalau telah
menyakiti perasaan Ibu. Apa yang bikin Ibu sedih ? "

Kutatap sudut-sudut mata Ibu, ada genangan air mata di sana . Terbata-bata
Ibu
berkata,

" Tiba-tiba Ibu merasa kalian
tidak lagi membutuhkan Ibu. Kalian sudah dewasa, sudah bisa menghidupi diri
sendiri. Ibu tidak boleh lagi menyiapkan sarapan untuk kalian, Ibu tidak bisa
lagi jajanin kalian. Semua sudah bisa kalian lakukan sendiri "

Ah, Ya Allah, ternyata buat seorang Ibu .. bersusah payah melayani
putra-putrinya adalah sebuah kebahagiaan.

Satu hal yang tak pernah kusadari sebelumnya. Niat
membahagiakan bisa jadi malah membuat orang tua menjadi sedih karena kita
tidak
berusaha untuk saling membuka diri melihat arti kebahagiaan dari sudut
pandang
masing-masing.

Diam-diam aku bermuhasabah. .. Apa yang telah kupersembahkan untuk Ibu dalam
usiaku sekarang ? Adakah Ibu bahagia dan bangga pada putera putrinya ? Ketika
itu kutanya pada Ibu, Ibu menjawab,

" Banyak sekali nak kebahagiaan
yang telah kalian berikan pada Ibu. Kalian tumbuh sehat dan
lucu ketika bayi adalah kebahagiaan . Kalian berprestasi di sekolah adalah
kebanggaan buat Ibu. Kalian berprestasi di pekerjaan adalah kebanggaan
buat
Ibu . Setelah dewasa, kalian berprilaku
sebagaimana seharusnya seorang hamba, itu kebahagiaan buat Ibu. Setiap kali
binar mata kalian mengisyaratkan kebahagiaan di situlah kebahagiaan orang
tua."

Lagi-lagi aku
hanya bisa berucap,

" Ampunkan aku ya Allah kalau
selama ini sedikit sekali ketulusan yang kuberikan kepada Ibu. Masih banyak
alasan ketika Ibu menginginkan sesuatu. "

Betapa sabarnya Ibuku melalui liku-liku kehidupan. Sebagai
seorang wanita karier seharusnya banyak alasan yang bisa dilontarkan Ibuku
untuk "cuti" dari pekerjaan rumah atau menyerahkan tugas itu kepada
pembantu. Tapi tidak! Ibuku seorang yang idealis. Menata keluarga,
merawat dan mendidik anak-anak adalah hak
prerogatif seorang ibu yang takkan bisa dilimpahkan kepada siapapun. Pukul 3
dinihari Ibu bangun dan membangunkan kami untuk tahajud. Menunggu subuh
Ibu ke
dapur menyiapkan sarapan sementara aku dan adik-adik sering tertidur lagi...

Ah, maafin kami Ibu ... 18 jam sehari sebagai "pekerja" seakan tak
pernah membuat Ibu lelah.. Sanggupkah aku ya Allah ?

" Nak... bangun nak, udah azan
subuh .. sarapannya udah Ibu siapin dimeja.. "

Kali ini aku lompat segera.. kubuka pintu
kamar dan kurangkul Ibu sehangat mungkin, kuciumi pipinya yang mulai keriput,
kutatap matanya lekat-lekat dan kuucapkan,

" Terimakasih Ibu, aku beruntung
sekali memiliki Ibu yang baik hati, ijinkan aku membahagiakan Ibu...".

Kulihat binar itu memancarkan kebahagiaan. .. Cintaku ini milikmu, Ibu... Aku
masih sangat membutuhkanmu. .. Maafkan aku yang belum bisa menjabarkan arti
kebahagiaan buat dirimu..

ibu ... terima kasih
untuk kasih sayang yang tak pernah usai,
tulus cintamu takkan mampu
untuk terbalaskan


ibu ... semoga tuhan
memberikan kedamaian dalam hidupmu,
putih kasihmu kan abadi
dalam hidupku


Sahabat.. tidak selamanya kata sayang harus diungkapkan
dengan kalimat "aku sayang padamu...",

namun begitu, Rasulullah menyuruh kita untuk menyampaikan
rasa cinta yang kita punya kepada orang yang kita cintai karena Allah.

 
Ayo kita mulai dari orang terdekat yang sangat mencintai kita
... Ibu dan ayah walau mereka tak pernah meminta dan mungkin telah tiada.

Percayalah.. . kata-kata itu akan membuat mereka sangat berarti dan bahagia.

Wallaahua'lam

"Ya Allah, cintai Ibuku, beri aku
kesempatan untuk bisa membahagiakan Ibu..., dan jika saatnya nanti Ibu Kau
panggil, panggillah dalam keadaan khusnul khatimah. Ampunilah segala
dosa-dosanya dan sayangilah ia sebagaimana ia menyayangi aku selagi aku kecil
"
“Ya Allah, ampunilah dosa dan kesalahan kami ,.
dosa dan kesalahan yang telah kami lakukan kepada ibu dan bapak kami ,.
dan ampunilah dosa dan kesalahan mereka ,. serta kasih sayangilah mereka sebagaimana mereka telah mengasih sayangi kami di waktu kami masih kecil .... “
Amiin Ya Rabbal 'Alamiin ...

"Titip Ibuku ya Allah"


Tidak ada komentar:

Posting Komentar