Pada suatu hari di Madinah, para sahabat mendengar suara Bilal memanggil
mereka untuk berkumpul di mesjid. Kecemasan tampak pada wajah2 mereka.
Mereka tahu sudah beberapa hari ini Nabi yang mulia jatuh sakit. Segera
setelah mereka berada di mesjid, nabi keluar dari hujjrahnya, yaitu
ruang kecil tempat tinggal Nabi disebelah masjid. Beliau dipapah Fadel
& Ali, wajahnya pucat dan dahinya dibalut kain. Perlahan2 beliau
menuju mimbar..
Beberapa orang sahabat sudah mulai terisak, sebagian besar menahan air mata.
Nabi lalu naik ke mimbar. Dia berkata, "wahai para sahabatku, mendekatlah, berilah tempat kepada yang berada dibelakang kalian."
Orang2
merapat, mereka melihat kebelakang, tapi tidak ada orang lagi. Nabi
masih menyuruh agar orang2 untuk merapatkan tubuhnya.
Sampai seorang sahabat bertanya, " Ya Rasulullah, untuk siapa kami memberi tempat?"
Lalu Nabi berkata, "Untuk para malaikat."
Rupanya para malaikatpun hadir disitu untuk mendengar wejangan2 dari Rasulullah yang terakhir.
Kata
Nabi, "Alhamdulillah, kita memuji Dia, dan memohon pertolonganNya. Kita
beriman dan berserah diri kepada-Nya. Kita bersaksi bahwa tidak ada
Tuhan kecuali Allah Yang Esa, tidak ada sekutu bagiNya. Kita bersaksi
juga, bahwa Muhammad SAW adalah hamba dan rasul-Nya. Kita berlindung
kepada Allah dari kejeleken diri kita dan keburukan amal kita.
Barangsiapa yang diberi petunjuk oleh Allah, tidak seorangpun dapat
menyesatkannya. Dan barangsiapa yang disesatkan Allah, tidak seorangpun
dapat memberinya petunjuk."
Wahai manusia.
Siapapun diantara
kalian, yang menemui Allah dengan membawa kesaksian bahwa tiada Tuhan
selain Allah.. kesaksian yang ikhlas, yang tidak dicampuri dengan selain
itu, pastilah ia akan masuk surga.
Pada waktu itu, Sayidina Ali
bertanya, "Ya Rasulullah, demi ayah dan ibuku, apa yang dimaksud dengan
mengucapkan syahadat tanpa dicemari oleh yang lain itu? Jelaskanlah pada
kami, supaya kami memahaminya. "
Lalu Nabi bersabda, "Yang
mencemari akidah itu, adalah kerakusan pada dunia. Mengumpulkan dunia
bukan secara halal dan bersenang2 dengan harta yang haram. Berbicara
dengan perkataan orang2 baik, tetapi berperilaku seperti perilaku para
tiran. Barangsiapa menghadap Allah dengan tidak membawa hal2 tersebut
sedikitpun, dan mengucapkan Laailaaha illallah..baginya surga."
Kemudian
Rasulullah melanjutkan, "Barangsiapa, mengambil dunia dan meninggalkan
akhirat, baginya neraka. Siapa saja yang membantu permusuhan, para
penindas, ataupun orang yang membantu untuk melakukan penindasan, maka
malaikat pencabut nyawa akan datang membawa berita kepadanya, bahwa dia
akan mendapat laknat Allah dan tempatnya kelak kekal di neraka. Siapa
yang melangkahkan kaki kepada penguasa yang zalim, untuk memenuhi
kebutuhannya, dia akan menyertai penguasa itu di neraka. Siapa yang
menunjuki jalan kepada penguasa untuk melakukan penindasan , dia akan
dihimpun bersama Haman (penasehat firaun), ia, Haman dan penguasa yang
zalim itu akan mendapat siksa yang paling berat di neraka. "
Barangsiapa
memuliakan pemilik dunia, dan mencintainya karena ia mengharapkan
dunianya, Allah murka kepadanya. Ia akan ditempatkan di neraka paling
bawah bersama Qarun.
Barangsiapa membangun rumah hanya untuk
kemegahan dan kesombongan, maka pada hari kiamat ia akan dibawa ke tujuh
bumi dan kemudian dibelenggu dengan api yang menyala di lehernya dan
dilemparkan ke neraka.
Para sahabat bertanya, "Ya Rasul Allah, apa artinya membangun rumah untuk kemegahan dan kesombongan itu?"
Jawab Rasulullah, "Membangun rumah lebih dari keperluannya, atau membangun untuk menyombongkan dirinya, diatas orang lain."
Barangsiapa
yang membayar upah buruhnya secara zalim, tidak membayarnya dengan upah
yang layak, Allah akan menghapuskan seluruh amal sholehnya dan ia tidak
akan mencium bau surga, padahal bau surga itu tercium dari jarak 500
tahun.
Barangsiapa menikahi seorang wanita dengan harta yang
halal tetapi karena menginginkan kemegahan dan kesombongan, Allah tidak
akan memberinya bekal kecuali kehinaan dan kerendahan sesuai dengan
kadar kesenangannya, Allah akan menyuruhnya berdiri di tepian jahannam,
dan kemudian jatuh ke dalamnya sejauh 70 kharif (ukuran panjang).
Siapa
yang merampas mahar istrinya, atau tidak membayarnya disisi Allah, ia
menjadi penzina.. Allah akan berkata kepadanya di hari kiamat, aku
menikahkan kamu kepada hambaKu dengan perjanjianKu, engkau tidak
memenuhi perjanjian itu. Allah akan menagih hak istrinya. Dan bila ia
tidak sanggup membayar dengan seluruh pahalanya, ia akan dilemparkan di
api neraka.
Siapa yang menyakiti tetangga tanpa hak, Allah akan
melarang mencium bau surga dan menempatkannya di neraka. Ketahuilah
Allah akan meminta pertanggungjawaban atas hak tetanggamu. Barangsiapa
yang melalaikan hak tetangganya, dia bukan golongan kami.
Siapa yang
menghianati tetangganya dengan sejengkal tanah saja, ia akan dibelenggu
api sampai ke tujuh kepala bumi sehingga ia dimasukkan ke neraka.
Barangsiapa
menahan kebutuhan pokok dari tetangganya ketika memerlukannya, Allah
akan menahan anugerahnya pada hari kiamat. Allah akan menyuruh ia
meminta bantuan pada dirinya sendiri. Barangsiapa meminta bantuan hanya
pada dirinya saja, ia binasa. Allah tidak akan menerima alasan bagi
orang itu.
Siapa saja yang merendahkan orang miskin muslim karena
kemiskinannya, dan memandang rendah kepadanya, ia sudah memandang
rendah hak Allah, ia akan terus menerus berada dalam kemurkaan Allah
sampai si miskin itu ridho kepadanya.
Barangsiapa yang mampu
berbuat maksiat dengan seorang perempuan, tetapi kemudian
meninggalkannya, karena takut kepada Allah, Allah mengharamkan neraka
baginya dan memberinya kedamaian pada hari yang sangat mengerikan. Dan
ia dimasukkan ke surga.
Tetapi bila ia melakukan maksiat dengan perempuan itu, Allah mengharamkan surga baginya, dan memasukkannya kedalam neraka.
Barangsiapa
memperoleh harta secara haram, Allah tidak akan menerima sedekah, haji
& umrahnya. Allah menuliskan dosa untuk setiap pahala dari
perbuatannya itu, dan perbekalan yang tinggal baginya setelah itu
mengantarkannya ke neraka.
Barangsiapa meninggalkan harta yang
haram, padahal ia sanggup memperolehnya karena takut kepada Allah, dia
akan selalu dalam kecintaan Allah dan kasihNya. Sehingga ia
diperintahkan untuk memasuki ke surga.
Barangsiapa yang menipu
orang islam dengan jual belinya, ia bukan umatKu. Pada hari kiamat, ia
akan digabungkan bersama orang2 yahudi. Ketahuilah siapa yang menipu
orang, ia bukan muslim.
Barangsiapa mempunyai istri, kemudian
istrinya menyakiti suaminya, Allah tidak akan menerima sholat perempuan
itu dan segala kebaikan yang dilakukannya. Sampai ia membantu dan
menyenangkan suaminya kembali, walaupun ia berpuasa terus menerus, &
sholat malam, membebaskan budak & menginfakkan hartanya di jalan
Allah.
Begitupula suami. Akan mendapat dosa dan siksa yang sama, jika ia menyakiti dan berbuat zalim kepada istrinya.
Barangsiapa
tidur dan dalam hatinya ada niat untuk menghianati orang Islam, ia
tidur dalam kemurkaan Allah. Ia memasuki waktu subuh juga dengan
kemurkaan Allah. Kecuali bila ia bertobat. Jika ia mati dalam keadaan
itu, maka ia mati bukan dalam keadaan Islam.
Ketahuilah, siapa yang menghianati Kami, ia bukan golongan Kami.
Siapa yang menghianati Kami, ia bukan golongan Kami.
Siapa yang menghianati Kami, ia bukan golongan Kami.
Barangsiapa
menggunjingkan saudaranya yang muslim, batallah puasanya, dan rusaklah
wudhunya, bila ia mati dalam keadaan itu, ia mati dengan menghalalkan
apa yang diharamkan Allah.
Barangsiapa berjalan untuk mengadu
domba orang, Allah akan memenuhi kuburannya dengan api, yang membakarnya
sampai hari kiamat. Barangsiapa yang mengendalikan amarahnya, dan
memaafkan saudaranya yang muslim, Allah akan memberikan padanya pahala
syahid.
Ketahuilah..barangsiapa mendengar kekejian, kemudian menyebarkannya, maka ia seperti orang yang melakukannya.
Barangsiapa mendengar kebajikan, kemudian ia menyebarkannya, ia mendapat pahala seperti orang yang melakukannya.
Barangsiapa
menjadi imam bagi suatu kaum dengan seijin mereka, serta merekapun
ridho kepadanya, kemudian, ia menyederhanakan, meringankan, bacaan
ruku', sujud, duduk dan berdirinya , maka ia memperoleh pahala seperti
mereka.
Dan barangsiapa menjadi imam pada suatu kaum, tetapi
tidak meringankan bacaannya, ruku'nya, sujudnya, duduknya dan
berdirinya, maka Allah menolak sholatnya. Dan sholatnya tidak melebihi
tenggorokannya.
Kedudukannya di hadapan Allah seperti kedudukan
penguasa yang zalim yang tiran yang tidak mensejahterakan rakyatnya
serta tidak mengindahkan perintah allah.
Sayyidina Ali berdiri
dan bertanya, "Ya Rasul Allah, demi ayah & ibuku, apa kedudukan
penguasa zalim dan tiran yang tidak menyejahterakan rakyatnya di hadapan
Allah?"
Lalu Nabi bersabda, " Ia termasuk yang keempat diantara
orang yang paling berat siksanya pada hari kiamat. Yaitu iblis, firaun,
pembunuh dan penguasa tiran."
Barangsiapa berusaha mendamaikan
dua orang yang bermusuhan, para malaikat akan membacakan doa
baginya,sampai ia menyelesaikan usahanya itu dan ia diberi pahala malam
qadar.
Dan barangsiapa berusaha memutuskan hubungan persaudaraan
diantara dua orang, ia mendapat dosa sebesar pahala yang diterima oleh
orang yang mendamaikan tadi.
Ditetapkan laknat Allah baginya, ia masuk ke neraka jahannam dengan siksa yang berlipat ganda.
Barangsiapa berusaha membela dan memberi manfaat kepada saudaranya, maka baginya pahala orang mujahiid di jalan Allah.
Barangsiapa
berjalan menyebarkan aib saudaranya sesama muslim, dan mengungkapkan
hal yang mempermalukannya, maka langkah pertamanya adalah langkah ke
neraka dan Allah akan mempermalukan ia di hadapan seluruh makhluk.
Barangsiapa
membimbing orang buta sampai ke masjid atau kerumahnya untuk memenuhi
keperluannya, Allah akan memberikan pahala utk setiap langkahnya. Yang
besarnya sama dengan membebaskan budak. Malaikat tidak henti2nya berdoa
baginya. Sampai ia berpisah dengan orang buta itu.
Dan barangsiapa
mencukupi keperluan orang buta sampai ia memenuhinya, Allah
membebaskannya dari 2 hal, neraka dan kemunafikan. Allah akan memenuhi
70.000 keperluannya di dunia. Ia tidak henti2nya berada dalam naungan
rahmat Allah sampai ia kembali.
Barangsiapa berusaha memenuhi keperluan orang sakit, ia keluar dari dosa2nya, seperti ketika ia dilahirkan dari perut ibunya.
Seorang anshar bertanya, "Wahai rasulullah, bagaimana bila yang sakit itu keluarganya sendiri?"
Nabi menjawab, "Manusia yang paling besar pahalanya adalah yang berusaha memenuhi keperluan keluarganya.
Barangsiapa
melalaikan keluarganya, memutuskan kasih sayangnya, Allah akan
mengharamkan balasan yang baik baginya pada hari ketika ia membalas
orang2 baik, Allah akan melalaikannya.
Barangsiapa yang Allah
lalaikan pada hari akhirat, ia berada diantara orang2 yang celaka.
sehingga ia berusaha mencari jalan keluar, tetapi tidak akan pernah bisa
keluar.
Waktu itu rasulullah mengakhiri khutbahnya dengan
berkata, "Wahai manusia, sudah tua usiaku, sudah rapuh tulangku, sudah
lemah tubuhku, sudah siap diriku, sudah besar kerinduanku untuk menemui
Tuhanku. Saya kira inilah hari terakhir antara aku dan kalian. Selama
aku hidup, kalian menyaksikanku. Sesudah aku mati, Allah akan menjadi
khalifahku bagi setiap mukmin laki2 dan perempuan."
Pertemuan
nabi dengan sahabat2nya hari itu berakhir dengan tangisan. Beberapa hari
setelah itu, Nabi berwasiat kepada Ali bin abi Thalib Untuk memandikan
dan mengkafani bila ia telah berangkat menemui Sahabat Agung.
Nabi
memanggil Bilal untuk sekali lagi mengumpulkan orang di mesjid. Sambil
bersandar pada tongkatnya, dan masih dikompres dengan sorbannya, Nabi
bersabda, "Wahai sahabat2ku, menurut kalian, nabi macam apakah aku ini?.
Bukankah aku berjuang bersama kalian, bukankah pernah sobek bahuku,
bukankah dahiku pernah berdebu, bukankah pernah darah mengalir di
wajahku dan membasahi janggutku, bukankah telah kutanggung duka dan
derita menghadapi kaumku yang bodoh, bukankah pernah kuikatkan batu di
perutku untuk menahan rasa lapar.
Para sahabat serentak menjawab,
"Benar wahai rasul Allah. Anda telah memikul semuanya dengan sabar dan
tabah..anda telah menolak kemungkaran, sehingga anda menghadapi cobaan2
karena Allah. semoga Allah membalas kebaikan anda dengan pahala yang
paling utama."
Tidak lama setelah peristiwa itu, hari senin, 12 Rabiul Awal 11 H, manusia yang mulia itu menembuskan nafas terakhir.
Madinah berkabung, mereka menangisi kepergian Nabi.