Selasa, 06 September 2011

PESAN AKHIR RAMADAHAN


Kulihat Ramadhan yang semakin menjauh. Kudekati, lalu kusapa, "Hendak kemana Engkau pergi?"
Dengan lembut Ramadhan berkata, "Ku harus pergi...mungkin jauh dan sangat lama. Ini pesanku untuk kau si MUKMIN, SYAWAL akan tiba..."
"Ajaklah SABAR untuk untuk temani hari-hari dukamu..."
"Peluklah ISTIQOMAH saat kau kelelahan dalam perjalanan TAQWA..."
"Bersandarlah pada TAWADHU saat kesombongan menerpa..."
"Mintalah nasihat dari QUR'AN dan AS SUNNAH di setiap masalah yang dihadapi..."
"Salam dan terimakasihku kepadamu karena telah menyambutku dengan suka cita..."
"Kelak akan kusambut engkau di SURGA dari pintu AR-ROYAN..."

Itulah secarik pesan yang ditulis abi Sugianto Parjan dalam tag video takbiran beberapa hari yang lalu.

Kini sang Tamu agung itu telah berpamitan meninggalkan kita dengan sejuta pelajaran dan kebaikan sebagai hadiah terbaik bagi kita semua. Deraian air mata kerinduan karena perpisahan dengan tamu agung ini dirasakan oleh umat Islam di seluruh dunia, sebagaimana para sahabat meneteskan air mata kesedihan karena takut tidak bisa bertemu kembali dengannya.


Andai Ramadhan bisa berpesan pada kita, maka inilah yang mungkin akan disampaikannya:

PESAN PERTAMA:
setelah aku pergi, jangan kau lupakan aku (puasa) karena aku akan datang kembali menghampirimu selama 6 hari di bulan Syawal itu tiada lain agar aku dan kamu senantiasa dekat, aku akan lebih dekat lagi ketika kau melaksanakan puasa Senin dan Kamis, atau puasa ayyâmul baidh (tanggal 13,14, dan 15 setiap bulan qamariyah), puasa Arafah, puasa Asyura, bahkan Rasulullah SAW menganjurkan untuk melaksanakan puasa Daud (sehari berpuasa sehari berbuka). Itu semua tiada lain agar kau selalu mengingatku, sehingga aku pasti menunggumu di pintu ar Rayyân.

PESAN KEDUA:
setelah aku pergi, jangan kau biarkan kitab suci Alquran bersampulkan debu, buatlah jadwal agar kamu bisa tetap membacanya seperti sediakala ketika aku ada bersamamu.

Ketahuilah bahwa Alquran itu salah satu gizi hatimu, dan Alquran merupakan salah satu yang dapat memberimu syafaat kelak. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW : “Puasa dan Alquran itu akan memberikan syafa’at kepada hamba di hari kiamat. Puasa akan berkata, ‘Ya Rabbi, aku telah menghalanginya dari makan dan syahwat, maka perkenankanlah aku memberikan syafa’at untuknya.’ Sedangkan Alquran akan berkata, ‘Ya Rabbi, aku telah menghalanginya dari tidur di malam hari, maka perkenankanlah aku memberikan syafa’at untuknya.’ Maka Allah SWT memperkenankan keduanya memberikan syafa’at.” (HR Imam Ahmad dan Ath-Thabrani).

PESAN KETIGA
setelah aku pergi, jangan kau tinggalkan shalat malam walaupun kamu sanggup hanya melakukan beberapa rakaat saja, sungguh shalat malam mampu mendekatkanmu dengan Raja-ku.

PESAN KEEMPAT
setelah aku pergi, jangan kau tinggalkan kebaikan-kebaikan yang sudah kamu lakukan di saat aku ada di sisimu, ketahuilah bahwasanya Raja-ku senantiasa mencintai satu amalan kebaikan yang dilakukan tanpa henti walaupun itu sedikit. Sebagaimana sebuah hadis dari ’Aisyah RA, beliau mengatakan bahwa Rasulullah SAW bersabda ”Amalan yang paling dicintai oleh Allah Ta’ala adalah amalan yang kontinu walaupun itu sedikit.” (HR Muslim).

PESAN KELIMA
saat aku pergi, duhai kasihku Muslimah jangan kau lepaskan kembali jilbabmu, karena di situ kehormatan dan kemuliaanmu terjaga, jangan kau memakainya karena aku, tapi pakailah ia karena Raja ku.

PESAN TERAKHIR
Kun Rabbâniyyan walâ takun Ramadhâniyyan, jadilah kau insan yang senantiasa beribadah kepada Allah, jangan kau beribadah hanya dibulan Ramadhan saja, karena sungguh Allah itu Tuhan di seluruh waktu.

Oleh : P Imron Nurtsani Lc/Republika & Abi Sugianto Parjan 
Sumber :  Catatan BERANDA KITA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar